Dari pulang sekolah, Shifan udah antusias banget. Bukaaan, bukan antusias mau suting. Dia cuma gak sabar mau ketemu om cameraman yg mau dateng ke rumah, wahahahaa.. Iya, lokasi pengambilan gambar memang di rumah. Dan gak tau kenapa dari kecil Shifan punya passion yg besar ke peralatan suting, entah itu camera, jimmy-jib, microphone, mixer audio, dan lain sebagainya. Kayaknya sih, karena barang2 itu memang menarik perhatian ya. Atau mungkin juga karena ngga jauh2 dari kerjaan emak-bapaknya :D.
Begitu crew sampe rumah, kami pun langsung bersiap2. Adegannya simple and sebentar banget. Ya iyalah yaaa, tayangnya pun paling cuma itungan detik, hahaha.. Setelah pasang clip-on, Tante Mimi, Creative yang bertugas di progam tersebut, ngasih gambaran adegan yang harus kami perankan. Bunda dan Shifan ada di satu frame, acting like a mom with her son (eh, ini sih bukan acting ya, hahaha). Si ibu ngajarin bahasa inggris dengan media flash card ke anaknya. Satu scene lainnya, adegan ibu yang mencontohkan kalimat minta tolong yang baik ke anaknya.
Sementara Om Terry si Program Director nyiapin angle, dan mendiskusikan camera direction bareng Om Eko, si Cameraman. Lalu, suting pun di mulai, 3..2..1.. Action! Begitu aba2 dari om Terry.
Tapi ternyataaaa, si kakak Shifan, sang actor amatiran ini ternyata belum jago acting. Gayanya kaku dan rada menye2 gituh, hihihi. Gimana mau suting sinetron or layar lebar iniiih, huahahahaa.... #ambisieeeuus
But actually, for first experience, si kakak udah lumayan lah. Kakak mau